Selasa, 13 November 2007

Resensi Buku "EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN"

Judul Buku : Evaluasi Program
Pengarang : DR. Farida Yusuf Tayibnapis, M. Pd.
Penerbit : PT Rineka Cipta
Tahun Terbitan : Cetakan pertama, September 2000

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dan kesuksesan sebuah pendidikan, baik proses, input dan output yang dilakukan dapat diketahui dengan adanya evaluasi. Evaluasi program pendidikan dapat diartikan sebagai pengukuran atau penilaian program pendidikan yang meliputi proses belajar mengajar, kegiatan intra dan ekstra sekolah. Mengukur dan menilai sebuah keberhasilan sebuah program pendidikan memiliki perbedaan istilah penggunaan dan wilayah kajiannya. antara keduanya punya arti yang berbeda meskipun saling berhubungan. mengukur adalah membandingkan sesuatu dan satu ukuran (kuantitatif), sedangkan menilai berarti mengambil satu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk (kualitatif). Adapun pengertian evaluasi meliputi keduanya.
Buku ini secara mendasar membahas tentang evaluasi. Evaluasi memegang peranan penting karena hasil evaluasi menentukan sejauh mana tujuan dapat dicapai. Dan sebuah hasil evaluasi diharapkan dapat membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan, serta membantu mendapat dukungan dari mereka yang terlibat dalam program tersebut.
Evaluasi, khususnya dalam bidang pendidikan diharapkan dapat memperbaiki sistem pendidikan kita yang sering berubah dan tidak seimbang, kurikulum yang kurang tepat, serta mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak terfokus. Hal ini menjadi penting karena karena di negara-negara yang sudah maju, pendidikan dipandang sebagai sarana untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
Buku evaluasi program pendidikan ini, disajikan dalam tujuh bab yang menjelaskan tentang beberapa poin penting seputar Evaluasi Program pendidikan.
Pada bagian pertama berisi pendahuluan yang menguraikan definisi evaluasi menurut berbagai tokoh, peranan dan tujuan evaluasi, beberapa istilah yang digunakan dalam buku tersebut, dan dilengkapi juga dengan daftar bacaan rujukan tambahan. Dalam sub-Bab yang menguraikan tentang definisi evaluasi dengan rinci dan jelas.
Bagian kedua, diberi judul "Beberapa Model, Pendekatan, dan konsep-Konsep Evaluasi". Dalam Bab ini membahas beberapa model yang populer dan banyak dipakai sebagai strategi atau pedoman kerja pelaksanaan evaluasi program, diantaranya:
1. Model evaluasi CIPP (Contect evaluation, Input evaluation, Process evaluation, Product evaluation) oleh Stufflebeam
2. Evaluasi model UCLA oleh Alkin
3. Model Brinkerhoff
4. Model stake atau model countenance
Kemudian, diberikan juga beberapa pendekatan dalam evaluasi yang lazim digunakan,yaitu:
1. Pendekatan eksperimental (experimental approach)
2. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan (goal oriented approach)
3. Pendekatan yang berfokus kepada keputusan (the decision focused approach)
4. Pendekatan yang berorientasi pada pemakai (the user oriented approach)
5. Pendekatan yang responsif (the responsive approach)
6. Evaluasi bebas tujuan (goal free evaluation)

Sedangkan untuk konsep dalam evaluasi, yang ditawarkan hanya ada dua, yaitu: evaluasi formatif dan sumatif, atau evaluasi eksternal dan internal. Dalam Bab ini juga dilengkapi dengan daftar bacaan tambahan.
Bagian ketiga, diberi judul "Memfokuskan Evaluasi". Memfokuskan evaluasi yaitu mengkhususkan apa dan bagaimana evaluasi akan dilaksanakan. Bab ini akan membicarakan bagaimana evaluator dan sponsor bekerja sama dalam membuat kerangka kerja evaluasi, karena pengembangan kerangka kerja ini yang disebut dengan pemfokusan evaluasi. Tidak lupa seperti dua Bab sebelumnya, dalam Bab ini juga disajikan buku-buku rujukan yang dilampirkan oleh penulis agar kita dapat menggali lebih dalam tentang materi tersebut.
Bagian keempat, membicarakan tentang "Bagaimana Melakukan Evaluasi". Untuk dapat melakukan evaluasi, seorang evaluator harus terlebih dahulu mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan objek evaluasi. Maka dalam Bab ini penulis akan meyajikan bagaimana seseorang akan melakukan evaluasi, yaitu mulai dari pengumpulan informasi hingga pembuatan instrumen. Dan tentu saja sebagai penutup dari Bab ini, penulis melampirkan beberapa daftar bacaan tambahan bagi pembaca.
Bagian kelima, diberi judul "Menganalisis dan Menginterpretasi Informasi". Karena pada umumnya analisis dilakukan secara bertahap, yaitu dimulai dari mengolah data hingga memberi kode dan mengatur data, maka dalam bagian kelima ini penulis juga memberi uraian satu per satu tentang bagaimana mengolah data, petunjuk tentang memberi kode dan mengatur data, dan tak lupa pula penulis memberi penjelasan apakah data cukup bermutu untuk dianalisis, kemudian bagaimana informasi akan dianalisis, menganalisis data serta metode yang dipakai untuk menafsirkan informasi evaluasi. Tidak berbeda dengan Bab-Bab sebelumnya, dalam Bab ini juga dilengkapi daftar bacaan tambahan.
Bagian keenam, menjelaskan tentang "Melaporkan Hasil Evaluasi". Seperti yang kita ketahui, bahwa tujuan pelaksanaan evaluasi itu sendiri adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan program, oleh sebab itu melaporkan hasil evaluasi adalah hal yang sangat urgent yang harus dilakukan oleh evaluator. Dan Bab ini akan "mengupas habis" bagaimana cara melaporkan hasil evaluasi dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam melaporkan hasil evaluasi kepada objek evaluasi. Satu hal yang cukup menarik dalam sub-Bab VI ini adalah kita diberi tuntunan sistematis (outline) laporan hasil evaluasi. Tidak lupa, seperti pada Bab-Bab sebelumnya, pada Bab ini juga dilengkapi daftar buku rujukan untuk sumber bacaan tambahan.
Dan diakhir Bab buku ini, yaitu bagian ketujuh, mengulas tentang "Evaluasi Meta". Dalam Bab ini penulis menjelaskan apa itu evaluasi meta, siapa yang melakukan evaluasi meta, kemudian, standar apa yang dipakai untuk evaluasi meta, petunjuk dan dan langkah-langkah melakukan evaluasi meta, serta pemakaian criteria evaluasi meta. Dan terakhir, di luar materi pembahasan, penulis menutup Bab materi VII dengan menampilkan daftar rujukan bacaan tambahan.
Buku ini ditutup dengan daftar pustaka, yang kemudian di cover belakang buku ini terdapat sekilas profile penulis dan sinopsis buku. Buku ini adalah buku yang sangat menarik dan dapat menjadi salah satu sumber bacaan bagi mahasiswa dari berbagai jurusan dan fakultas, dan dapat pula menjadi konsumsi bagi kalangan yang ada dalam lingkup organisasi ataupun perusahaan. Karena evaluasi program bukan hanya untuk evaluasi program pendidikan saja, tetapi juga dapat diterapkan pada objek yang dapat dievaluasi di luar program pendidikan baik itu organisasi formal maupun informal.

Keunggulan yang menarik dari buku ini antara lain:
• Mengenai organisasi Buku. Dalam Buku ini terdapat keterkaitan antara satu bab dengan bab lain secara sistematis.
• Buku ini dilengkapi pada setiap akhir bab, penulis memberikan beberapa buah pertanyaan untuk evaluasi,tentunya hal ini akan menjadi masukan bagi pembaca. Hal ini jarang ditemukan pada buku-buku evaluasi pendidikan lain.
• Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dimengerti, karena menggunakan bahasa yang cukup jelas dan teratur, tidak berbelit-belit sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku.
• Mengenai teknik penulisan dan percetakan buku ini cukup bagus, covernya menarik, kebersihan halamannya bagus, namun ada konsep-konsep yang perlu dipertegas dan dikembangkan lagi, sebagai contoh adalah konsep validitas dan reabilitas, seharusnya ditambah hal-hal lain untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan praktek pendidikan yang berlaku akhir-akhir ini.
• Dalam buku ini juga dicantumkan kritikan-kritikan ,kekurangan-kekuranagan serta masukan dari berbagai pihak, dari cetakan-cetakan sebelumnya dari cetakan pertama sampai cetakan ke 11, sehingga penulis terus melakukan perbaikan dari cetakan ke cetakan selanjutnya. Hal ini jarang ditemukan dalam buku-buku lain.
Kemudian, salah satu nilai plus dari buku ini yang dapat ditonjolkan adalah pada setiap Bab buku dilengkapi dengan daftar rujukan bacaan yang dapat kita baca bila kita hendak mengetahui lebih lanjut tentang materi yang dibahas dalam per Bab tersebut (materi yang lebih terfokus). Buku ini adalah buku yang sangat bermanfaat dan dapat dipakai sebagai acuan oleh seluruh lingkup organisasi, karena bahasa yang digunakan oleh penulis dalam menuangkan pemikirannya cukup sederhana dan mudah dimengerti.
Buku ini memang patut dibaca oleh calon guru dan guru mengingat didalamnya terdapat hal-hal yang penting bagi calon guru dan guru dalam mengevaluasi hasil belajar-mengajar,sehingga buku ini dijadikan pedoman untuk mengevaluasi.

Selasa, 06 November 2007

BEBERAPA SYARAT MENJADI EVALUATOR

oleh : moh Fauzi Ibrahim

Untuk menjadi seorang evaluator maka perlu mempunyai beberapa keterampilan dan kriteria. :
1. Mampu melaksanakan, adalah bahwa mereka harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang didukung oleh teori dan keterampilan praktik.
2. Cermat, adalah mereka dapat melihat celah-celah dan detail dari program serta bagian program yang akan dievaluasi.
3. Objektif, adalah mereka tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya, selanjutnya dapat mengambil kesimpulan sebagaimana diatur oleh ketentuan yang harus diikuti.
4. Sabar dan objektif, adalah agar di dalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrument, mengumpulkan data, dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa.
5. Hati-hati dan bertanggung jawab, adalah melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangan, namun apabila masih ada kekeliruan yang diperbuat, berani menanggung risiko atas segala kesalahannya.
Ada dua kemungkinan asal (dari mana) orang untuk dapat menjadi evaluator program ditinjau dari program yang akan dievaluasi. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menentukan asal evaluator harus mempertimbangkan keterkaitan orang yang bersangkutan dengan program yang akan dievaluasi. Berdasarkan pertimbangan tersebut evaluator dapat dikalsifikasikan menjadi dua macam, yaitu evaluator dalam (internal evaluator) dan evaluasi luar (eksternal evaluator).
Internal Evaluator adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang dievaluasi. Adapun kelebihan dan kekurangan dari internal evaluator yaitu:
Kelebihan:
Pertama, Evaluator memahami betul program yang dievaluasi sehingga kekhawatiran untuk tidak atau kurang tepatnya sasaran tidak perlu ada. Dengan kata lain evaluasi tepat pada sasaran. Kedua, Karena evaluator aalah orang dalam, pengambil keputusan tidak perlu banyak mengeluarkan dana untuk membayar petugas evaluasi.
Kekurangan:
Pertama, Adanya unsure sebjektifitas dari evaluator, sehingga berusaha menyampaikan aspek positif dari program yang dievaluasi dan menginginkan agar kebijakan tersebut dapat diimplementasikan dengan baik pula. Dengan kata lain, evaluator internal dapat dikhawatirkan akan bertindak subjektif. Kedua, Karena sudah memahami seluk beluk program, jika evaluator yang ditunjuk kurang sabar, kegiatan evaluasi akan dilaksanakan dengan tergesa-gesa sehinga kurang cermat.
Eksternal Evaluator adalah orang-orang yang tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program. Mereka berada di luar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program atau berada di luar program dan dapat bertindak bebas sesuai dengan keinginan mereka sendiri, maka tim evaluator luar ini biasa dikenal dengan nama tim bebas atau independent team.
Kelebihan:
Pertama, Oleh karena tidak berkepentingan atas keberhasilan program maka evaluator luar dapat bertindak secara objektif selama melaksanakan evaluasi dan mengambil kesimpulan. Apa pun hasil evaluasi, tidak akan ada respons emosional dari evaluator karena tidak ada kepentingan untuk memperlihatkan bahwa program tersebut berhasil. Kesimpulan yang dibuat akan lebih sesuai dengan kenyataan dan keadaan. Kedua, Seorang ahli yang dibayar biasanya akan memprtahankan kredibibilitas kemampuannya. Dengan begitu, evaluator akan bekerja secara serius dan hati-hati.
Kekurangan:
Pertama, Evaluator luar adalah orang baru yang sebelumnya tidak mengenal kebijakan tentang program yang akan dievaluasi. Mereka berusaha mengenal dn mempelajari seluk-beluk program tersebut setelah mendapat permintaan untuk mengevaluasi. Kedua, Pemborosan, pengambil keputusan harus mengeluarkan dana yang cukup banyak untuk membayar evaluator bebas.
Untuk menghasilkan evaluasi yang baik, maka petugas evaluasi harus berasal dari dalam dan luar program, yaitu gabungan antara orang-orang di dalam program digabung dengan orang-orang dari luar. Sedangkan perbedaan menonjol antara evaluator luar dengan evaluator dalam adalah adanya salah satu langkah penting sebelum mereka mulai melaksanakan tugas. Oleh karena evaluator luar adalah pihak asing yang tidak-tahu menahu dan tidak berkepantingan dengan program, yang diasumsikan belum memahami seluk-beluk program maka terlebih dahulu tim tersebut perlu mempelajari program yang akan dievaluasi
Perbedaan evaluator eksternal dan internal:
Evaluator eksternal adalah orang-orang yang tidak terkait dalam kebijakan dan implrmentasi program. Mereka berada diluar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program atau keterlaksanaan kebijakan yang sudah dilaksanakan.
Evaluator internal adalah petugas enaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang dievaluasi.

Perbedaannya:
Evaluasi eksternal:
• sulit untuk mengetahui tentang program lebih banyak
• lebih dapat objektif
• lebih kritis dan lebih mencari hal-hal atau informasi yang lebih penting
Evaluasi internal:
• lebih mengetahui tentang program daripada orang lain
• sulit untuk 100% objektif
• lebih banyak mengetahui hal-hal yang sifatnya kontekstual